Langsung ke konten utama

KONVERSI BILANGAN

Bilangan Desimal menjadi Bilangan Oktal
Selanjutnya, akan diberikan bilangan 67 sebagai contoh.

 Gambar: Cara konversi bilangan desimal ke oktal

Pada gambar diatas, dilakukan tahap-tahap berikut:
a. Inti dari peng-konversian bilangan Desimal menuju bilangan Oktal ini sebenarnya sama dengan konversi bilangan Desimal menuju bilangan Biner, yaitu pembagian. Namun, untuk mengkonversikan angka 67 menuju bilangan Oktal, kita perlu membagikannya dengan angka 8. Nah, pada awalnya, dilakukan pembagian 67 / 8, dimana hasilnya adalah 8, dengan sisa 3. Sisa 3 ini kita letakkan di sebelah kanan pembagian.
b. Lakukan pembagian pada bagian a, serta tidak lupa untuk menuliskan sisanya.
c. Sama seperti bagian c pada tahap konversi Desimal menuju Biner, bila pada tahap akhir pembagian, bilangan tersisa 1, kita tetap membagikan angka 1 tersebut dengan 8. Nah, hasil dari pembagian ini adalah 0, dan sisa dari pembagian ini adalah 1. Dan bila tahap akhir pembagian, terdapat sisa 0, maka kita tidak perlu membagikan angka 67 lagi.
d. Pada tahap akhir, kita buat sebuah bilangan Oktal dengan menuliskan semua sisa, mulai dari sisa pada pembagian terakhir hingga sisa pada pembagian awal. Maka dari itu, kita mendapatkan bilangan Oktal 103 sebagai konversi dari bilangan Desimal 67.

– Bilangan Desimal menjadi Bilangan Hexadesimal
Akan diberikan bilangan 67 sebagai contoh.
 Gambar: Cara konversi bilangan desimal ke heksadesimal

Pada gambar diatas, dilakukan tahap-tahap berikut:
a. Kita lakukan pembagian lagi, namun dengan angka 16. Pada awalnya, kita lakukan pembagian angka 67 dengan 16, dimana hasilnya adalah 4, namun dengan sisa 3. Tuliskan sisa 3 ini di sebelah kanan pembagian.
b. Selanjutnya, kita lakukan bagian a lagi, dan tidak lupa menyertakan sisa dari pembagian di sebelah kanan.
c. Sama seperti bagian c pada tahap konversi Desimal menuju Biner, bila pada tahap akhir pembagian, bilangan tersisa 1, kita tetap membagikan angka 1 tersebut dengan 16. Nah, hasil dari pembagian ini adalah 0, dan sisa dari pembagian ini adalah 1. Dan bila tahap akhir pembagian, terdapat sisa 0, maka kita tidak perlu membagikan angka 67 lagi.
d. Nah, kita sudah bisa membuat sebuah bilangan Heksadesimal dengan menuliskan sisa-sisa pembagian, mulai dari pembagian paling terakhir hingga pembagian paling awal secara urut. Maka dari itu, didapatkan angka Heksadesimal 43 sebagai konversi dari angka Desimal 67.

Catatan: Bila sisa pembagian di konversi Desimal menuju Hexadesimal ini bukan angka 0 – 9, maka kita harus mengkonversikan angka tersebut menjadi sebuah huruf, dimana:
Angka 10: Huruf A
Angka 11: Huruf B
Angka 12: Huruf C
Angka 13: Huruf D
Angka 14: Huruf E
Angka 15: Huruf F
**

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GERBANG LOGIKA DASAR

Gerbang AND (AND Gate) Gerbang AND memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang AND akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan (Input) bernilai Logika 1 dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika salah satu dari masukan (Input) bernilai Logika 0. Simbol yang menandakan Operasi Gerbang Logika AND adalah tanda titik (“.”) atau tidak memakai tanda sama sekali. Contohnya : Z = X.Y atau Z = XY. Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang AND (AND Gate) Gerbang OR (OR Gate) Gerbang OR memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang OR akan menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0. Simbol yang menandakan Operasi Logika OR adalah tanda Plus (“+”). Contohnya : Z = X + Y. Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang OR (...

LOGIKA ARITMATIKA

NAMA : M.EDHI YUSUF KELAS : X-RPL II PEMBAHASAN : LAPORAN OPERASI LOGIKA,ARITMATIKA Operasi aritmatika adalah operasi yang melibatkan beberapa operator aritmatika seperti misalnya penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian untuk memproses 2 buah nilai atau lebih. Operasi logika proses yang melibatkan beberapa operator logika seperti AND, OR, NOR, XOR dan operator logika lainnya yang menghasilkan nilai true dan false atau menghasilkan nilai benar dan salah. operasi logika ini sangat sering sekali digunakan di algoritma dan bahasa pemrograman dasar. Sedangkan Operator matematika adalah operator yang digunakan untuk memproses operasi aritmatika, operater matematika yang sudah kita kenal misalnya penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Mengenal Pelbagai Jenis Operator Aritmatika dan Logika dalam algoritma dan bahasa pemrograman Berikut adalah beberapa kategori operator aritmatika dan operator logika yang sering digunakan di dalam bahasa pemrograman dan algor...

SISTEM BILANGAN

Pengertian Sistem Bilangan >suatu cara untuk mewakili  besaran dari suatu item fisik.Sistem bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base/radix) yang tertentu. 1.BINER Biner (Basis 2)  adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0 dan 1. Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann. Contoh Bilangan Biner 1001, Ini dapat di artikan (Di konversi ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut : Position Value dalam sistem Bilangan Biner merupakan perpangkatan dari nilai 2 (basis), seperti pada tabel berikut ini : Berarti, Bilangan Biner 1001 perhitungannya adalah sebagai berikut : 2.   Desimal (Basis 10) Sistem bilangan desimal adalah suatu sistem atau cara menghitung bilangan dengan menggunakan sepuluh simbol angka yaitu ‘0’ ,‘1’, ‘2’,’3’,’4’,’5’,’6’,’7’,’8’ dan ‘9’ bilangan ini sering disebut dengan sistem bilangan berbasis atau radix 10. Sistem bilangan desimal kurang cocok digunakan untuk sistem digital karena sang...